Magabudhi Gianyar

Melangkah Bersama Magabudhi

Melangkah Bersama Dalam Magabudhis

Sebagai seorang Pandita Magabudhi merupakan kesempatan langka dalam kehidupan
ini, karena pengabdian dan praktek Dhamma dapat berjalan beriringan. Lahir sebagai manusia
sangat sulit, bertemu dengan Dhamma juga sulit bahkan menjadi seorang abdi Dhamma sekaligus
berkesempatan praktek Dhamma juga sulit. Namun dalam kehidupan kita saat ini, menjadi sebagai
seorang Pandita Magabudhi merupakan sebuah berkah, karena kita dapat melewati tiga kesulitan
besar sekaligus. Sebagai seorang pandita Magabudhi selalu berkesempatan melatih diri setiap saat
untuk mengikis lobha, dosa, dan moha, serta terus menciptakan karma baik dalam melayani umat.
BERKAH SEBAGAI PANDITA
Dalam sutta (A.N. 4.4), Sang Buddha berkata ada 4 jenis orang yang kepadanya anda harus
menempatkan diri kita dengan penuh perhatian karena mereka adalah empat ladang jasa kebajikan
dan sebaliknya. (1).Sang Buddha, (2).Siswa Sang Buddha (Bhikkhu), (3). Ibu dan (4). Ayah.
Seorang pandita Magabudhi berkesempatan melayani siswa Sang Buddha (Bhikkhu) demi ajegnya
Buddhasasana. Pelayanan ini merupakan jasa kebajikan yang sangat besar, karena meskipun kita
tidak berkesempatan bertemu dengan Sang Buddha, tetapi masih berkesempatan malayani siswa
Sang Buddha, disamping juga Ibu dan Ayah kita di rumah. Berkesempatan menemukan ladang yang
subur dan menabur benih-benih kebajikan dapat dilakukan secara kontinyu bila kita sebagai seorang
Pandita Magabudhi.
Seorang pandita Magabudhi harus paham dan mengerti dengan baik tentang pandita dan jenjang
kepanditaan di Magabudhi. Yang dimaksud dengan Pandita adalah upāsaka atau upāsikā yang
menghayati kehidupan rohaniwan, membabarkan ajaran agama Buddha serta membina umat
terutama dalam kehidupan mental spiritual berdasarkan ajaran agama Buddha. Sedangkan jenjang
kepanditaan Magabudhi terdiri dari Upacarika (Upc), Pandita Muda (PMd), Pandita Madya (PMy)
dan Pandita ( Pdt).
TAMPIL PERCAYA DIRI
Seorang pandita Magabudhi harus tampil dengan baik dan benar. Penampilan di depan umat
harus rapi, dengan menggunakan baju kuning yang rapi serta dilengkapi dengan atribut seperti pin,
selendang dan menggunakan sepatu pantofel. Bagi anggota Magabudhi yang dirasa penampilannya
belum sesuai dan sudah sangat lama tulus mengabdi tiada henti serta secara ekonomi tidak mampu,
maka PD Magabudhi akan membantu membelikan kain kuning, sepatu pantofel terutama bagi
anggota yang sering mewakili ke pemerintahan. Pengajuan dapat diusulkan melalui ketua Pengurus
Cabang (PC) masing-masing.
Seorang pandita Magabudhi harus berpenampilan fisik yang baik dan rapi seperti rambut
dicukur dengan rapi, jenggot dicukur, dan menjaga kebersihan badan. Sebelum melaksanakan tugas
Sebagai abdi Dhamma dalam melayani umat, penampilan harus mendapatkan perhatian khusus.

Apalagi jika melakukan kegiatan secara eksternal seperti pertemuan dengan Pemerintah,
Majelis agama Buddha lainnya, Pemuka agama lain, maka penampilan pandita Magabudhi harus
mumpuni.
Seorang pandita Magabudhi harus memiliki karakter yang baik, handal, berisi, menguasai
permasalahan, cekatan dan rendah hati. Seorang Pandita tidak cukup dengan penampilan yang baik
saja, tetapi harus dibarengi dengan belajar, meningkatkan kemampuan diri, berdiskusi, membaca,
latihan meditasi, retret atau bertanya dalam setiap kesempatan, untuk mengasah kemampuan seorang
pandita.
Seorang pandita Magabudhi berkewajiban untuk meningkatkan kualitas diri dengan terus/
rutin berlatih meditasi, atthasila, baca paritta, belajar Dhamma, ikut membantu Vihara sebagai
tempat kita mengabdi. Tanpa harus ikut turut campur urusan pengelolaan Vihara kalau tidak sebagai
Dayakasabha.

5 M DALAM KEPENGURUSAN MAGABUDHI BALI

M-1 Meningkatkan Komunikasi :
Yang dimaksudkan adalah selalu menjalin komunikasi lebih intens, efektif, efisiesien dan
bermanfaat. Jalinan komunikasi dilakukan dengan Keluarga Buddhis Teravada Indonesia (KBTI)
Bali dalam setiap kesempatan untuk meningkatkan kesepahaman dalam pengabdian terhadap Umat
Buddha. Komunikasi diinternal Magabudhi diantaranya: anggota dengan anggota, anggota dengan
pengurus, pengurus dengan pengurus, anggota Magabudhi dengan Bhikkhu Sangha, FIB, PATRIA,
maupun dengan pengurus Vihara. Komunikasi eksternal Magabudhi adalah menjalin komunikasi
dengan majelis-majelis Agama Buddha lainnya, dengan Pemerintah Daerah Bali melalui kanwil
Kementerian Agama Provinsi Bali, Penyelenggara Bimas Buddha Kota/Kabupaten. Untuk kemudahan
berkomunikasi dapat memanfaatkan sarana teknologi yang ada seperti WA, Zoom dll.
M-2 Meningkatkan Pelayanan :
Dalam hal ini pelayanan seorang pandita yang dimaksudkan dapat dikatagorikan dalam dua
kelompok diantaranya :

  1. Pelayanan kepada diri sendiri, sebagai seorang pandita Magabudhi harus selalu meningkatkan diri,
    seperti meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan berprilaku sesuai dengan Dhamma. Apa
    yang diucapkan demikianlah yang mestinya dikerjakan dan dilakukan dalam kehidupan seharihari
    sebagai seorang Pandita yang selalu bercermin diri pada Dhamma (Dana, Sila, Samadhi,
    Panna).
  2. Pelayanan kepada umat Buddha dengan baik dalam upacara keagamaan, sebagai seorang Pandita
    Magabudhi dalam memberikan pelayanan kepada umat Buddha harus berprilaku Tenang, Sopan,
    Ramah, Konsisten, Tepat waktu dan profesional. Pelayanan yang demikian dilakukan baik pada
    saat upacara Manggala maupun Avamanggala yang dihadiri Bhikkhu maupun tanpa Bhikkhu,
    apakah dilaksanakan di Rumah, Di Vihara maupun di Rumah Duka. Termasuk didalamnya saat
    bertugas sebagai pemimpin pemberkahan perkawinan Umat. SOP keseragaman pelayanan Pandita
    kepada umat akan disediakan buku tuntunan, serta selalu berlatih dalam memimpin puja.
  3. M-3 Meningkatkan Kebersamaan :
  4. Yang dimaksudkan dengan kebersamaan adalah harus disadari bahwa kita ini semua adalah
  5. bersaudara dalam mengarungi kehidupan di dunia ini. Sebagai seorang Pandita harus mampu menjaga
  6. kebersamaan dalam berorganisasi, harus bisa melihat dengan jelas mana yang pantas, dan mana yang
  7. tidak pantas dilakukan. Perbedaan pasti terjadi dalam berorganisasi, hendaklah kita selalu berprilaku
  8. bijak dan elok dimata umat, karena maju dan mundurnya organisasi Magabudhi Bali adalah tanggung
  9. jawab kita bersama, bukan merupakan tanggung jawab ketua atau pengurus saja. Untuk meningkatkan
  10. kebersamaan dalam berorganisasi, kita harus mampu mengendalikan diri, mengurangi ego masingmasing
  11. dan harus selalu berpegangan pada etika kepanditaan.
  12. M-4 Meningkatkan Tertib Administrasi :
  13. Sebagai organisasi yang profesional administrasi memegang peranan yang sangat penting.
  14. Memiliki data yang akurat baik sebagai pengurus dan anggota. Status kepengurusan dan keanggotaan
  15. juga harus tercatat dengan jelas dalam sebuah organisasi yang akan tumbuh dan berkembang.
  16. Pembuatan struktur organisasi pengurus Magabudhi, daftar anggota, serta pengelompokan status
  17. anggota (aktif, tidak aktif, sakit). Pendaftaran keanggotaan Magabudhi diseluruh Bali menjadi tugas
  18. dari tiap-tiap PC, untuk memudahkan komunikasi perlu dibuatkan grup WA untuk setiap PC. Setiap
  19. ada kegiatan di masing-masing PC wajib di informasikan ke PD dan PD akan menginformasikan
  20. ke PP. Setiap ada info dari PD, info tersebut dapat langsung diteruskan oleh PC ke semua Anggota.
  21. Dengan tersedianya data-data keanggotaan yang memadai dan valid maka sangat memudahkan dalam
  22. mengukur kenaikan jenjang Pandita, Penyiapan baju seragam dan atribut panditaan. Kebutuhan dasar
  23. seorang anggota pandita diajukan melalui Ketua PC dengan tetap mempertimbangkan prioritas bagi
  24. anggota yang kurang mampu. Organisasi akan selalu berpedoman pada AD/ART dari buku kuning
  25. Magabudhi.
  26. M-5 Meningkatkan Keterbukaan :
  27. Sebagai wujud tanggung jawab dalam mengelola organisasi, keterbukaan terhadap seluruh
  28. anggota Magabudhi harus dikedepankan, maka diperlukan transparansi dan keterbukaan untuk setiap
  29. kegiatan yang dilakukan sehingga semua dapat mengetahui dengan baik. Untuk masalah keuangan
  30. atau masalah organisasi agar bisa diberikan solusi dalam setiap permasalahan yang muncul. Laporan
  31. keuangan PD akan disampikan paling lambat tanggal 10 setiap bulan dan dikirimkan ke grup WA
  32. anggota PD, DKD, penasehat dan kepada donatur. Pengurus selalu siap menerima kritikan dan
  33. masukan demi kemajuan organisasi, tetap menjaga kerukunan, toleransi beragama di dalam hidup
  34. bermayarakat khususnya di Bali.